Copyright © Ari Kuswanto
Design by Dzignine
Rabu, 16 Februari 2011

Inikah wajah Indonesia ?

Hari ini saya merasa iba dengan keadaan transportasi dan kehidupan Indonesia. Seandainya saja ibu kota saja seperti ini , bagaimana dengan anak kota. wah., kayaknya emang Indonesia ini harus dibenahi.

Saya cenderung tidak perduli dengan keadaan Indonesia, yang saya pedulikan adalah bagaimana saya cenderung membangun masa depan saya. dan saya rasa kebanyakan , orang indonesia juga sudah banyak yang tidak perduli dengan keadaan negaranya. Ya, sudah menjadi rahasia umum kalau Indonesia ini hanya di atur oleh sekelompok orang yang menurut saya terlalu lambat dalam membawa pembangunan Indonesia.

Sebenarnya, Indonesia adalah negara yang pintar. Yang saya rasakan , pengetahuan rakyatnya dan pengetahuan masyarakat di segala bidang juga merata. Banyak sekali lulusan sarjana yang kritis dan pintar di Indonesia. dan anehnya, orang pintar ini juga rata-rata sudah bosan dengan keadaan negara Indonesia.

Oke, saya kembali ke dalam topik pembicaraan pagi ini , saya berangkat dari Mess kantor jam 8, seperti biasa saya naik bus kopaja, lumayan sepi sih, tapi saya memilih berdiri saja karena memang banyak ibu-ibu disana, semakin jauh perjalanan kondektur semakin banyak menaikkan penumpang, alhasil.. bus kopaja ini menjadi penuh sesak. penuh keringat, padahal isinya juga banyak yang jadi pegawai kantoran dan lain-lain.

Yang membuat saya miris adalah ,ketika ibu-ibu kesakitan karena kakinya diinjak oleh orang lain di sekitarnya. ibu itu berteriak kesakitan, namun orang di sebelahnya juga hanya merasa iba karena kondisinya penuh sesak seperti itu. jadi orang tidak bisa berbuat apa-apa selain saling menyalahkan.

Nah, kebetulan tuh bus kopaja tiba-tiba menepi ke pinggir jalan, terus ada iring-iringan polisi yang diikuti mobil mewah melaju dengan nyaman di tengah jalan dan melaju dengan cepat. Saya kadang membayangkan , Ya Allah.. semua memang sudah di takdirkan menurut garis nya masing-masing. Ada yang hidup enak, ada juga hidup yang gak enak.


Tapi, ketika bisa hidup enak, apakah mereka memikirkan bagaimana caranya membuat orang-orang yang hidup tidak enak ini menjadi enak juga seperti mereka. mereka melaju cepat di jalan, lalu kenapa tidak juga diikuti dengan percepatan pembangunan dengan solusi indah yang bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik.

Alternatif yang lebih baik , Busway. ternyata hanya menjadi solusi kecil karena saya juga masih cenderung menggunakan bus kopaja karena dirasa lebih cepat. Antrian di busway, dan kadang busway yang sering terlambat juga menjadi masalah bagi saya atau sebagian orang. oleh karena itu mereka juga masih memilih menaiki bus seperti yang saya naiki setiap pagi.

Jika saja pejabat bisa berdiskusi dengan rakyat dan ikut merasakan naik kopaja, atau jika saja pemerintah pernah merasakan aktifitas rakyat sehari-hari, dan kemudian merasa iba. mungkin saja pembangunan akan lebih cepat, karena hati kecil mereka merasa iba. dan berusaha memajukan rakyat Indonesia.

saya menulis ini bukan untuk membuat pemerintah menjadi lebih memperhatikan rakyat kecil, tapi saya menulis ini karena saya iba kepada hal-hal yang terjadi di sekitar saya. Dan hanya inilah yang bisa saya lakukan , karena memang saya bukan anggota dari lembaga pemerintah. Semoga saja Allah memberikan rahmat dan memajukan Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Amin