Copyright © Ari Kuswanto
Design by Dzignine
Kamis, 04 November 2010

Contoh Jurnal IT

PEMBUATAN APLIKASI LAPORAN KEUANGAN N2 ONLINE

PT POS INDONESIA BERBASIS WEB

Ari Kuswanto, Saepudin Nirwan, S.Kom. M.Kom., Novi Sofia Fitriasari, S.Si

Jurusan Teknik Informatika

Politeknik Pos Indonesia Bandung

arizie_89@live.com, nirwana73@yahoo.com, nofi_sofia@yahoo.com


Abstrak

Penggunaan aplikasi yang berbasis komputerisasi sangat dibutuhkan pada masa sekarang. Tujuan dari penggunaan dari seitem informasi yang berbasis komputerisasi bisa memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan yang ada. Karena itu, penggunaan aplikasi laporan keuangan yang berbasis komputerisasi sangat dibutuhkan untuk mempermudah dalam manipulasi data dan informasi mengenai data keuangan. Data keuangan yang menggunakan sistem informasi lebih terjaga validitas datanya dibandingkan dengan data keuangan yang bersifat manual.

Aplikasi laporan keuangan N2 online ini adalah sebuah aplikasi berbasis web yang memiliki berbagai layanan utama dan beberapa layanan pendukung dalam mempromosikan dan menjual produk bukunya kepada konsumen. Sistem ini menggunakan Data Flow Diagram (DFD) sebagai metode analisisnya dan dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP 4 dan MySQL versi 5 sebagai Database Management System (DBMS). Dengan menggunakan browser internet explorer dan Mozilla firefox.

Aplikasi ini menggunakan data keuangan sebagai tolak ukur untuk melihat data transaksi keuangan yang ada di PT Pos Indonesia. Aplikasi ini merupakan tindak lanjut untuk membuat data keuangan untuk membuat buku kas harian.

Kata kunci : laporan keuangan, N2, DFD, PHP4 dan MySQL versi 5


BAB I

PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang

N2 adalah laporan keuangan yang dibuat untuk melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan keuangan PT Pos Indonesia persero. N2 ini terdiri dari berbagai macam dan tipe yang akan dimasukan ke dalam laporan keuangan utuh sebagai laporan keuangan harian dengan alur dari kantor cabang, kantor pemeriksa, sehingga sampai kepada kantor pos pusat atau nasional.

Divisi yang berkaitan dengan keuangan N2 ini sangat banyak sekali meliputi alur-alur yang akan di bahas pada bab selanjutnya. Sistem yang ada saat ini, laporan N2 hanya berisi mengenai laporan penerimaan dan pengeluaran kantor pos cabang dan kantor pos pemeriksa yang kemudian akan diteliti kembali melalui bagian akuntasi.

Sistem yang ada saat ini, masih menerapkan metode laporan manual yang rumit dengan metode penulisan yang tidak teratur. Hal ini sangat menyulitkan divisi yang bertanggung jawab untuk merekap data keuangan tersebut seperti divisi pengolahan kantor cabang dan divisi akuntasi.

Pembuat N2 yang dilakukan oleh pegawai PT Pos Indonesia itu sendiri masih belum mengerti betul bagaimana mengisi N2 secara baik dan teratur. Di dalam N2 ini terdapat kode akuntasi keuangan yang disebut sebagai kode buku kas harian dan jenis-jenis pengisian N2 lainnya melalui kode rekening atau kode panjar dan piutang. Kode-kode ini sebenarnya mempunyai tujuan untuk menyempitkan ruang lingkup keuangan yang ada dan ditempatkan di dalam kolom-kolom tertentu. Dari hal-hal tersebut, pegawai masih belum mengerti dan memahami cara penempatan kolom-kolom BKH dan kode-kode rekening lainnya yang seharusnya ditempatkan pada kolom yang tepat.

Pegawai PT Pos Indonesia Persero ini khusunya pegawai yangE @q Bc y;U6 PpN NP ini adalah laporan keuangan yang dibuat dengan terperinci dengan data keuangan yang lengkap dengan t ini adalah laporan keuangan yang dibuat dengan terperinci dengan data keuangan yang lengkap dengan tidak menghiraukan pengisian kolom-kolom N2 pada laporannya.

Proses N2 ini semakin rumit ketika berada pada divisi pengolahan kantor cabang yang ada di kantor pos pemeriksa. Karena N2 ini berisi mengenai laporan keuangan, maka laporan yang dibuat oleh divisi pengolahan kantor cabang dalam bentuk rekap data keuangan setiap kantor pos cabang yang ada di wilayahnya harus dibuat secara detail dengan mengikuti aturan-aturan yang berlaku. Namun, hal ini bertolak belakang karena di awal pengisian N2 yang berasal dari kantor pos cabang itu sendiri tidak mengikuti aturan yang ditetapkan. Pengisian ini menjadi rumit dan untuk merekapnya harus mendetail dan berhati-hati karena dalam N2 in berisi data keuangan.

Dari hasil studi kasus tersebut dapat disimpulkan untuk merancang suatu sistem yang berjalan sebagai metode untuk mempermudah membuat laporan N2 dengan data keuangan yang akurat dan terperinci. Sistem yang dibuat akan mempermudah dalam pembuatan lapran N2 dan menurangi kesalahan pengisian data keuangan dan memasukan data tersebut pada kolom yang tepat sehingga mempermudah merekap data N2 tersebut.


  1. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang ada di PT Pos Indonesia Bandung 40000 ini adalah sebagai berikut :

  1. Dalam proses pembuatan laporan keuangan N2 dan rekap data keuangan di kantor pemeriksa, pegawai masih menggunakan cara manual dan belum terkomputerisasi dan terintegrasi secara baik. Dimana laporan keuangan di catat pada kertas yang sudah disediakan oleh perusahaan yang dinamakan form N2.
  2. Pembuatan buku kas harian yang masih menunggu datangnya form-form N2 dari setiap Kantor Pos Cabang atau KPC sehingga laporan keuangan harian mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.
  3. Penyetoran keuangan kepada bagian-bagian yang terkait seperti divisi Pengolahan kantor cabang dan divisi akuntasi masih menggunakan manual tanpa ada sistem yang terintegrasi yang dapat menghubungkan data-data keuangan tersebut.
  4. Divisi akuntansi dan divisi pengolahan kantor cabang yang masih kesulitan membuat laporan data keuangan yang diperoleh dan direkapitulasi dari berbagai kantor cabang yang ada di wilayah kantor pos pemeriksa


  5. Tujuan

Tujuan dari pembuatan aplikasi N2 Online ini adalah sebagai berikut :

  1. Membuat laporan Buku Kas Harian (BKH) yang didapat dari kantor pos cabang pada wilayahnya.
  2. Merekap data keuangan tersebut pada kantor pos pemeriksa dan akhirnya data akan cepat terkirim pada database nasional.
  3. Mencegah manipulasi data keuangan sehingga data keuangan perusahaan dapat divalidasi dengan baik dan maksimal.


  4. Ruang Lingkup

Agar pokok permasalahan dapat terarah dan tidak keluar dari ruang lingkupnya, maka batasan masalah dalam pembuatan laporan keuangan N2 ini adalah :

  1. Pembuatan rekapitulasi laporan keuangan N2 hanya akan dibuat setelah setiap kantor pos cabang dan kantor pos pemeriksa mengirimkan data N2 setiap masing-masing KPC dan sudah divalidasi sebelumnya.
  2. Pembuatan rekapitulasi N2 ini hanya menangani bagian keuangan yang berkaitan dengan divisi akuntansi dan divisi yang mnegirimkan data keuangan untuk dikelola oleh divisi akuntansi.


BAB II

LANDASAN TEORI

  1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan. Sedangkan definisi laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan.[1]

Dapat disimpulkan laporan keuangan adalah laporan akuntansi utama yang mengkomunikasikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan ini berfungsi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi.


  1. Waterfall Model

Model ini merupakan model satu arah yang dimulai dari tahap persiapan sampai perawatan. Tahapan ini meliputi perencanaan, mendisain sistem, implementasi, verifikasi dan perawatan. Perencanaan adalah tahap mendefinisikan masalah dan menentukan pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang mengerjakan dan kapan dikerjakan. Tahap berikutnya adalah disain. Tahap ini bertujuan untuk mendisain permasalahan sesuai dengan masalah yang telah didefinisikan. Berikutnya adalah implementasi, merupakan penerapan dari disain yang dibuat. Setelah disain diimplementasi maka berikutnya adalah verifikasi dan penerapan. Tahap ini merupakan tahapan yang paling besar dalam pembiayaannya, karena selama sistem tersebut masih dipakai maka pembiayaan masih ada.[7]


  1. DFD (Data Flow Diagram)

DFD (Data Flow Diagram) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi-notasi tertentu untuk menggambarkan arus dari data sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.

Jogiyanto (1999:130) menyatakan bahwa DFD (Data Flow Diagram) merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (Structured Analysis and Design). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini karena dapat menggambarkan arus data dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Selain itu DFD (Data Flow Diagram) juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik. [3]


  1. Kamus Data

Kamus Data (KD) atau Data Dictionary (DD) adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus Data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.

Pada tahap analisis kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang mengalir di sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database.

Jogiyanto (1999:135) menyatakan bahwa kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD (Data Flow Diagram). Arus data di DFD (Data Flow Diagram) sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan arus datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu data di DFD (Data Flow Diagram) secara lebih terinci dapat dilihat di kamus data. [3]


  1. CDM (Conceptual Data Model) dan PDM (Physical Data Model)

Menurut Jefrey [7] CDM (Conceptual Data Model) adalah model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk Entity Relationship Diagram.


Gambar 2.1 CDM (Conceptual Data Model)


Manfaat Penggunaan CDM dalam perancangan database :

  1. Memberikan gambaran yang lengkap dari struktur basis data yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasan.
  2. Alat komunikasi antar pemakai basis data, designer, dan analis.

Sedangkan PDM (Physical Data Model) merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.



Gambar 2.2 PDM (Physical Data Model)


2.7 DBMS (Database Management System)

Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang disebut DBMS (Database Management System). DBMS merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan user (pengguna) untuk membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien. Dengan DBMS, user akan lebih mudah mengontrol dan memanipulasi data yang akan ada.

Beberapa software atau perangkat lunak DBMS yang sering digunakan dala aplikasi program antara lain : DB2, Microsoft SQL Server, Oracle, Sybase, Interbase, Teradata, Firebird, MySQL, PostgreSQL, dll.

Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Database digunakan untuk menyimpan informasi atau data yang terintegrasi dengan baik di dalam komputer.


2.8 MySQL

Syafii (2004:50) menyatakan bahwa MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General
Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. Tidak seperti Apache yang merupakan software yang dikembangkan oleh komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia yaitu MySQL AB. MySQL AB memegang penuh hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael "Monty"Widenius. [5]


2.9 Web Server

Apache sebagai web server mempunyai fungsi untuk melayani permintaan data dalam protokol http. Apache melayani permintaan data dalam bentuk atau format teks, gambar, suara, animasi dan video. Apache digunakan untuk menjalankan file php yang ada pada aplikasi.

Cahyono (2003:50) menarik kesimpulan bahwa Apache merupakan web server yang paling banyak digunakan saat ini karena faktor kecepatan, kinerjanya yang stabil dan programnya yang dapat dimiliki dengan gratis.[6]


2.10 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)

Betha (1999:15) menyatakan bahwa PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web yang memiliki kemampuan untuk memproses data dinamis. PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan di server. [4]


2.11 Sistem Pengujian

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan spesifikasi, desain, dan pengkodean. Meningkatnya Visibilitas perangkat lunak sebagai suatu elemen sistem dan biaya yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak, memotivasi dilakukannya perancangan yang baik melalui pengujian yang teliti.


BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis dan Perancangan

Analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi masalah-masalah, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

Tahap analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Suatu penelitian membuktikan bahwa kesalahan-kesalahan yang diperbaiki setelah analisis akan memakan biaya yang lebih besar daripada jika kesalahan diperbaiki saat dilakukannya analisis.

Dalam tahap analisis sistem, terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan, yaitu :

  1. Pengenalan atau identifikasi masalah

    Langkah ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan dengan mengidentifikasikan permasalahan yang ada, sehingga sasaran yang ingin dicapai dapat terlaksana.


  1. Memahami kerja dari sistem yang ada

    Langkah ini dilakukan dengan mempelajari secara rinci bagaimana jalannya sistem yang sudah ada.

    1. Menganalisis hasil penelitian

      Hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini adalah menganalisis kebutuhan sistem yang ada. Oleh karena itu, analisis dilakukan berdasarkan data yang diperoleh atas dasar hasil penelitian.

    2. Membuat laporan penelitian

      Merupakan tahap akhir yang disusun dalam suatu rangkuman dari langkah-langkah sebelumnya.




Gambar 3.1 Flowmap Pembuatan Laporan N2


3.2 Tahap Perancangan

3.2.1 Context Diagram



Gambar 3.2 Context Diagram Aplikasi Pembuatan Laporan N2


  1. Data Flow Diagram


Gambar 3.3 DFD Level 1


  1. CDM


Gambar 3.13 CDM


  1. PDM


Gambar 3.14 PDM

BAB IV

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI

  1. Form Input N2



Gambar 4.1 Halaman Input N2


Pada halaman ini pegawai dapat melakukan pencarian data benda filateli dengan menggunakan beberapa pilihan pencarian. Dimulai dari Id Kategori, Id Barang, Bulan Terbit dan Tahun Terbit. Untuk mencoba pencarian, coba masukkan kata kunci pada form input Cari Barang. Contoh pada gambar 4.1, diinputkan kata kunci "2008" pada form input Cari Barang dan setelah itu pilih pencarian berdasarkan Tahun Terbit. Maka akan munculah data serta jumlah benda filateli dengan tahun terbit 2008.

Di samping dapat melakukan pencarian benda filatli, pegawai dapat melihat laporan data penjualan benda filateli dan mencetak laporan data penjualan benda filateli seperti pada pembahasan selanjutnya.










4.2 Form Lihat Data N2



Gambar 4.2 Lihat Data N2

Form ini meripakan rekapitulasi data keuangan pertanggal pendapatan dari KPC. Di bawah tampilan data rincian pedapatan, terdapat data total pendapatan KPC selama masa penginputan data. Data tersebut terdiri dari total data Remmitance, Ipos, dan berbagai data panjar. Hal ini memudahkan dalam meembuat rincian dalam laporan N2.

4.3 Form Laporan N2




Gambar 4.3 Laporan N2

Form ini merupakan tampilan dari cetak laporan KPC. Cetak data laporan ini digunakan untuk membuat hard copy yang digunakan dan di siman dalam dokumen masing-masing KPC. Di dalam laporan terdapat total data pendapatan masing-masing KPC.















  1. Form Buku Kas Harian


Gambar 4.4 Buku Kas Harian

Form ini merupakan form cetak buku kas harian (BKH). Detai laporan BKH berisi tentang data pendapatan semua KPC dan KPRK dalam setu hari berikut total yang ada di dalamnya. Laporan ini sangat penting digunakan sebagai tolak ukur data keuangan harian.


  1. Form Laporan Keuangan


Gambar 4.5 Laporan Keuangan

Form ini berisi tentang data keuangan yang sudah diterima dan di kirim oleh KPC dan KPRK. Form ini merupakan rekapitulasi dari data transaksi. Administrator atau divisi akuntansi dapat mencetak data tersebut dengen mengklik tombol cetak.



BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

  1. Kesimpulan

    Kesimpulan yang dapat diambil dari Pembuatan Aplikasi Laporan Keuangan N2 ini adalah sebagai berikut :

  2. Pegawai dapat membuat laporan Buku Kas Harian (BKH) di setiap kantor cabang.
  3. Pegawai dapat merekap data keuangan tersebut pada kantor pos pemeriksa.
  4. Manipulasi data keuangan dapat dicegah karena pegawai hanya bisa menginputkan data keuangan satu kali dalam satu hari.
  5. Pegawai dapat membuat laporan keuangan yang berbasis komputerisasi dan pengiriman data keuangan secara real time ( online)
  6. Saran

    Saran yang dapat penulis berikan agar sistem ini lebih baik diantaranya :

    1. Aplikasi ini dapat dikembngkan lagi dengan bahasa pemrograman lainnya seperti ASP, JSP, dan Framework lainnya.
    2. Kerjasama antar pihak yang terkait dalam laporan keuangan N2 ini seperti bank, perusahaan asuransi, instansi maupun lembaga kredit bisa melakukan transaksi langsung dalam aplikasi ini.


DAFTAR PUSTAKA

  1. HM, Jogiyanto. 1999. Analisis & Desain:Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi.
  2. Sidik, Ir. Betha. 2002. Pemrograman Web dengan PHP. Informatika, Bandung.
  3. Syafii, M. 2004. Membangun Aplikasi Berbasis PHP dan MySQL. Yogyakarta: Andi.
  4. Cahyono, Y. 2003. Aplikasi Program PHP dan MySQL Untuk Membuat Website Interaktif. Madiun : Madcoms.
  5. http://jeffrey-hermanto.co.cc/?p=9, diakses tanggal 5 Juni 2010.