Copyright © Ari Kuswanto
Design by Dzignine
Kamis, 20 September 2012

Pengetahuan saya tentang SQUID

Kemarin baru saya coba-coba ngoprek-ngoprek tentang Squid ini , lumayan mengasikan. Karena Squid ini bisa di bilang merupakan firewall yang ada di gateway untuk memfilter access HTTP dari client-client.

Nah, cara kerjanya simple, kita bisa mendaftarkan IP yang bisa di jadikan Admin dan IP yang bisa dijadikan client biasa. Perbedaanya berada pada rules dari dua kategori tersebut (Admin dan Client). Misalnya kalau IP Admin dapat membuka semua halaman website , sedangkan Client hanya bisa membuka website-website tertentu.

Squid ini berjalan dengan baik di Linux Platform. Nah, saya akan membahas satu persatu mengenai isi dari Suid ini :

1. File Squid.conf

Berisi tentang rules dan konfigurasi-konfigurasi yang ingin kita terapkan dalam manajemen akses internet (misalnya kantor). Namun di sini kita juga harus mempelajari istilah-istilah programming yang dipakai di Squid seperti : 

## protocols allowed
acl Safe_proto proto HTTP SSL
http_access deny !Safe_proto

## browsers allowed
# acl Safe_browser browser ^Mozilla/5\.0.*Firefox/2\.0\.0\.6
# http_access deny !Safe_Browser

## disable ads ( //squid_adservers.html )
# acl ads dstdom_regex "/etc/squid/ad_block.txt"
# http_access deny ads
# deny_info TCP_RESET ads

## Banned Sites
# acl Bad_Site dstdom_regex myspace.com youtube.com facebook.com 
# http_access deny Bad_Site

Tapi menurut saya , istilah itu bisa kita mengerti dan kita pelajari dengan cepat. Karena kata-katanya mudah kita mengerti. Untuk melihat contoh dari squid.conf ini bisa dapat di lihat di sini : http://www.squid-cache.org/

2. Log file Squid

biasanya kita konfigurasi log file ini di direktori /var/log/squid , isinya :

- cache.log
- access.log

Untuk mengetahui tentang log squid ini bisa di pelajari di http://wiki.squid-cache.org/SquidFaq/SquidLogshttp://wiki.squid-cache.org/SquidFaq/SquidLogs , dan menurut saya mempelajari log ini penting untuk menganalisis trouble shooting di Squid sendiri. 

3. Aturan dalam file .txt

Aturan-aturan ini bisa kita konfigurasi dengan membuat file .txt (misalnya IP_Admin.txt , IP_client.txt, Kata_kotor.txt , Kata_terlarang.txt ). Dari file-file tersebut, kita bisa mendeskripsikan aturan yang akan langsung kita masukan kedalam squid.conf. Contoh file .txt tersebut bisa dilihat di bawah ini : 


aturan tersebut nanti bisa kita gunakan untuk memblokir search google dengan Query kata-kata tersebut.


Nah,  mungkin itu adalah sedikit info dari saya. Jika teman-teman ingin konfigurasi rules untuk manajemen network di kantor, Squid bisa di gunakan untuk membantu teman-teman dalam membuat  akses internet sehat . Terimakasih.
Senin, 10 September 2012

Sekilas tentang Google Analytics Real-Time

Sebenernya saya udah lama menggunakan google analytics ini untuk membantu saya melihat jumlah visitor website yang pernah berkunjung kedalam website saya. Namun, ternyata saya baru sadar bahwa ada fitur yang paling menarik dari google analytics ini yang membuat saya sekali lagi kagum dengan para praktisi IT yang ada di Google. 

Yang saya tangkap  ketika ada layanan dari website tertentu yang memberikan jasa untuk menghitung jumlah pengunjung website, yang ada bukan real time yang benar-benar real time. Artinya, dibutuhkan reload atau refresh page tersebut untuk melihat jumlah pengunjung baru. Nah, cara ini kan udah gak asik alias udah ketinggalan zaman kan ? Lalu dengan inovasi yang berbeda, GOOGLE datang dengan fitur baru pada google analytics nya.

tampilan ini akan bergerak seiring ada tidaknya visitor yang sedang berkunjung

ini adalah halaman untama dari real time google analytics

kalau ini lihat real time berdasarkan lokasi kunjungan

berdasarkan traffic resources berarti berdasarkan search engine yang digunakan

content nya itu ya halaman apa saja yang lagi di kunjungi oleh pengunjung website
yang membuat saya tertarik karena real-time fiturnya itu tidak  diharuskan merefresh. Jadi cukup stay di halaman itu saja. Kita bisa memonitoring halaman website kita. Nah... kalau teman-teman tertarik, saya rekomendasikan menggunakan google analytic untuk memonitor traffic nya.


Rabu, 05 September 2012

Sejarah Desa Kedungsana

Mengingat ini adalah desa kelahiran saya, maka saya akan bercerita tentang desa saya ini. Desa Kedungsana terletak di Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Tetangga desa ini adalah desa Soka, di sisi utara,  Desa Pesanggrahan di sisi barat, Desa Karang Asem disisi selatan. Desa saya ini terbagi menjadi beberapa blok, antara lain blok desa (ini tempat rumah saya), blok dermaga kulon, blok sampurna, dan blok sabrang wetan.  

Desaku ini memiliki satu masjid besar dan memiliki 2 buah Sekolah Dasar. Selain itu, memiliki lapangan volly yang berada di alun-alun desa dimana saya dahulu senang bermain volly disini. Jika ingin tahu wilayah Desa Kedungsana , silahkan lihat pada maps di bawah ini :





Nah, sekarang saya akan menceritakan bagaimana sejarah desa saya pada zaman dahulu, ini bukan hanya sejarah desa, tapi ini juga adalah sejarah keluarga saya dimana nenek dari nenek dan nenek saya jaman dahulu adalah kepala desa (kuwu) pertama di desa ini. Keluarga kami masih menyimpan pusaka desa seperti benda yang berbentuk payung yang hanya digunakan untuk pengangkatan kepala desa, juga kami memiliki pedati (kayu untuk menarik kerbau) yang dulu digunakan oleh nenek moyang keluarga saya untuk membajak sawah.  Berikut cerita lengkapnya : 

               Dahulu kala disebuah kampung ada sepasang suami istri yang hidup bahagia aman dan damai, sepasang suami istri tersebut sangat rajin dan tekun bekerja, yang laki-laki bernama Ki Kedung dan istrinya bernama Nyi Sana.

               Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya Ki Kedung dan Nyi Sana bercocok tanam. Disamping menanam padi juga menanam palawija seperti timun dan terong. Akhirnya smapai sekarang banyak orang-orang kedungsana yang menanam palawija seperti : timun, terong, dan kacang panjang serta palawija lainya pun ditanam pula. Maka jelaslah bahwa penduduk Desa Kedungsana sebagian besar penghidupanya sebagai petani dan buruh tani.

                Tempat tinggal Ki Kedung dan Nyi Sana dilalui oleh sebuah sungai yang membujur keutara. Sungai tersebut bernama “SOKA” yang mata airnya dari Gunung Ciremai dan bermuara di Bondet. Sungai soka membagi Desa Kedungsana menjadi dua, Blok Timur dan Blok Barat dan sampai di ZBlok Soka sungai membelok kearah Timur Laut dan membagi Soka Utara dan Soka Selatan.
                Sekitar tahun 1450M, Ki Kedung dan Nyi sana mulai kenal dengan Ki Kuwu Cirebon. Pada waktu itu Ki Kuwu Cirebon dengan perahunya singgah ditempat kediaman Ki Kedung dan Nyi Sanasambil menyebarkan agama islam, hubungan mereka sangat dekat dan semakin erat sehingga Ki Kedung dan Nyi Sana sering berkunjung kerumah Ki Kuwu Cirebon.

                Seandainya Ki Kedung dan Nyi Sana lama tidak berkunjung ke sana, maka Ki Kuwu mengajak istrinya untuk bermain kerumah ketempat Ki Kedung dan Nyi Sana dengan menyebut “KEDUNGSANA” sejak itulah desa itu dinamai Kedungsana.


                Ki Kedung mendapat tugas untuk menjaga hutan yang ada di Kedungsan yang akhirnya tempat itu dinamai “JAGAWANA”. Ketika itu wilayah Cirebon merupakan bawahan Mataram untuk menjaga “NAGARUNTING” karena Ki Kedung sudah tua maka tugas itu dibebankan kepada anaknya yang bernama KI JENGGOT.


                Disamping sebagai petani Ki Kedung juga memelihara kerbau yang biasa digunakan untuk membajak sawah. Suatu hari pada waktu memandikan kerbaunya di musim penghujan, waktu itu kebetulan sungainya sedang banjir, Ki Kedung memperoleh sepotong bamboo yang hanyut disungai tersebut.

                Bambu itu dibawa pulang dan dibakar dengan rumput pada tempat perapian, anehnya bamboo itu dapat berpindah tempat. Setelah beberapa hari tetap dapat berpindah tempat, akhirnya bamboo dibelah dan didalamnya terdapat sebilah keris.


                Ki Jenggot mewakili Ki Kedung untuk berangkat ke Mataram dengan dibekali keris kober. Pada waktu itu raja Mataram bernama Senopati Nalaga Panatagama Ing Tana Jawa anak Ki Ageng Pamanahan. Kebanyakan kuwu-kuwu yang mendapat tugas di Mataram tinggal namanya saja. Kalau malam piket esok harinya meninggal Dunia.

                Setelah sampai di Mataram Ki Jenggot disuruh menjaga benda-benda jimat diantaranya keris nagarunting. Ceritanya pada waktu tengah malam dari dalam karam keluar seekor ular besar kemudian keris kober keluar sendiri dari sarungnya langsung menghadapi ular tersebut. Ular tersebut berubah menjadi keris kembali. Akhirnya keris dengan keris bertanding dan keris nagarunting ujungnya patah yang berarti mataram kalah, kemudian Ki Jenggot diserang oleh setan-setan Mataram.

                Ki Jenggot menghadapinya dengan tenang satu persatu, setan dapat terkalahkan. Bahkan ada satu setan yang namanya Ki Muntili mau dibanting namun setan itu meminta ampun dan mau jadei pembantu dan menurut sesuai dengan perintah Ki Jenggot.

                Keesokan harinya Ki Jenggot pulang di gendong, sampai tanah leri (Semarang) disitu tanah yang terinjak ada yang bersuara bung. Karena itu digali dan didalamnya terdapat Gamelan (balabandung) dan setiap hari raya gamelan itu dimandikan (dicuci) dan ditabuh. Tapi sekarang gamelan itu tidak ada yang menyewa dan pada hari raya dimandikan saja. Gamelan itu selalu beradea dirumah kuwu.

                Dirumah Ki Jenggot, Ki Muntuli ditempatkan pada kandang kerbau dan mendapat tugas untuk memandikan kerbau-kerbau itu. Sayangnya Ki Muntili suka mengganggu orang-orang yang sedang mandi dan sering memindahkan air ketempat lain.

                Akhirnya Ki Muntili mendapat tugas Baru yaitu membajak sawah, makanya di Kedungsana dulu tersiar kabar ada bajak yang berjalan sendiri. Ki Muntili mau membajak sawah kalau ada hujan, banyak Guntur dan kilat supaya dijemput. Tetapi sewaktu membajak di Tiroke Ki Muntili kehujanan dan Ki Jenggot lupa menjemoutnya. Ki Muntili tersambar petir tapi hanya kerbaunya saja yang mati dan dikubur disitu, kemudian Ki Muntili pilang dan tempat tinggalnya pindah pada gamelan.



                Pengganti mKi Jenggot adalah Ki Eter, Waktu Desa masih di Timur Sungai (Blok Jamar Jati). Pada waktu itu Kedungsana mendapatkan cobaan, ada seorang pengemis minta beras sekocel (sekitar 2,5 kg) dan seekor ayam putih. Permintaan pengemis tidak dikabulkan, selang beberapa hari timbul angin kencang. Angin kencang tersebut mengakibatkan serambi masjid yang ada dibagian depan terpelanting ke Limbangan.


                Dan asal mula nama Soka diambil dari nama seorang pengeran Soka / Syekh Magelung dari Kembang Soka yang ada ditempat itu. Pada waktu itu Syekh Magelung mengejar Nyi Mas Gandasari, Nyi Mas Gandasari, Nyi Mas Gandasri bersembunyi di Kedungsana Soka dan Kedung itu dinamai Kedung Kali Meneng. 


                Maka setelah Nyi Mas Gandasari lari ke utara bersembunyi pada Kembang Soka, Syekh Magelung menyamar sebagai kumbang, akhirnya tempat itu dinamai Soka.

NAMA – NAMA KUWU

DESA KEDUNGSANA
KEC. PLUMBON KAB. CIREBON


  1. KI KUWU JENGGOT
  2. KUWU ETER
  3. KUWU SARKANI / KUWU HAJI
  4. KUWU KALMIN / BUYUT KALMIN
  5. KUWU RENTAYIM / BUYUT RENTAYIM
  6. KUWU KALINTEN / BUYUT KALINTEN
  7. KUWU REMAS                                               1925 – 1955
  8. KUWU SUMINTA                                           1965 – 1968
  9. KUWU ASMAR                                               1968 – 1982
  10. Pj. KUWU SOETARJA                                    1982 – 1984
  11. KUWU MU’MIN .R                                         1984 – 1992
  12. Pj. KUWU ABDUL MAJID                             1992 – 1994
  13. KUWU B.M. MAKHALI                                  1994 – 1999
  14. Pj. KUWU RUSTIJA                                         1999 -2001
  15. KUWU M. SURJAYA                                        2001 – 2011
  16. Pj. SYAFI’I                                                      
  17. KUWU OTONG 2011-SEKARANG

Nah itulah sekilas tentang desa saya. Menarik kan? walaupun agak berbau kerajaan zaman dahulu, tapi itulah yang namanya sejarah. Jadi, kita sebagai generasi muda yang baik, harus mengetahui dan menghormati sejarah tersebut. Semoga desa saya ini tetap jaya sampai akhir dunia nanti. Amin.


Senin, 03 September 2012

Aqiqah Myesha Aulia Nafeeza

Minggu, 2 September 2012 akhirnya si Chacha di Aqiqah juga. Alhamdulillah saya masih diberikan rizky dari Allah SWT untuk melaksanakan Aqiqah sesuai ketentuan islam. 

kambing aqiqah chacha sebelum di sembelih
Ceritanya , pas menyembelih kambing ini gak ada lelaki lain di rumah. Akhirnya, saya sama Pak Ustadz lah yang menyembelih kambing ini langsung, tenaganya gede banget. Tapi, tenaga saya kan lebih gede. Hehehehe .. 


Acara Aqiqah ini berlangsung setelah dzuhur dan dihadiri oleh banyak ibu-ibu pengajian di desa dimana kami tinggal. Kebetulan mertua saya juga aktif dipengajian sehingga banyak yang menghadiri acara aqiqah anak kami. 

Alhamdulillah, kebahagian kami bertambah dengan kehadiran Oma dan Opa dari Cirebon yang telah menyempatkan waktunya untuk bisa datang ke Bekasi. Terimakasih Ayah sudah menengok  cucumu, saya senang akhirnya pertama kali ayah saya bisa melihat cucu pertamanya.

Berikut Foto-fotonya Ayah saya ketika menggendong chacha sebelum acara aqiqah dimulai.

bahagianya Opa menggendong cucu pertamanya

chacha nya bobo terusss ...
Opa sama Oma ngeliatin chacha bobo
makasih yah opah ma omah hadiah gelangnya
Chacha seneng banget Opa sama Oma datang

Nah, sekarang beberapa video Chacha yang kami rekam pada acara aqiqah dan potong rambut. Unik memang adat di Betawi ini. Yang jelas, alhamdulillah semua ketentuan islam dan adat sudah dilaksanakan semua

Silahkan disimak video tersebut :